wartasintang.com:Sabtu (25/06/2022), 501 petani kelapa sawit mandiri secara
simbolis menerima sertifikat Round Sustainable Palm Oil (RSPO) dari Bupati
Sekadau, Aron di aula kantor pusat Keling Kumang di Dusun Tapang Sambas Desa
Tapang Semadak Kecamatan Sekadau Hilir.
"Kelapa sawit saat inikan komoditi primadona jadi kita
sangat bangga dengan para petani sawit mandiri di Sekadau atas pencapaian
ini," kata Aron.
Pada kesempatan ini, selain disampaikan salinan sertifikat
RSPO juga diserahkan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) kepada sejumlah petani
mandiri.
"Para petani kita masih minim pengetahuan dalam
mengelola kebun sawit yang baik. Kami berharap melalui sertifikasi ini para
petani kita bisa belajar dan berusaha lebih giat agar kedepannya mereka bisa
sustain dalam menghidupi perekonomian mereka lewat sawit. Hanya saja perlu
diingat bahwa masih banyak lahan lain yang bisa kita pakai untuk membuat kebun
sawit jangan menebang tembawang warisan kita," pesan Aron lagi.
Pada acara ini, Edi Dastra selaku Program Koordinator
Solidaridad Kalimantan Barat menyampaikan kendala terbesar dalam menggerakkan
para petani untuk sertifikasi ini dalam hal pengorganisasian.
"Mereka dulu bekerja sendiri-sendiri sekarang mau
berkelompok," kata Edi. "Dulu mereka maunya mudah untuk rumput mereka
langsung semprot-semprot saja sekarang mereka mau membersihkan kebun dengan
mesin rumput," tambahnya.
Edi juga menjelaskan bahwa dengan diterimanya sertifikat
RSPO ini para petani dapat memasarkan hasil kebunnya ke pasar internasional.
“Kita berharap dengan adanya petani yang menerima
sertifikasi RSPO ini akan juga menjadi motivasi bagi pihak perusahaan untuk
juga menguruskan pabriknya agar juga bersertifikat,” kata Edi. "Para
petani pemilik sertifikat RSPO selain dapat harga dari tandan buahnya mereka
juga dapat menerima intensif dari penjualan sertifikat di konter RSPO,"
pungkasnya. (*)