Angka Stunting Di Kabupaten Sintang 18,7 Persen

 

SINTANG- Pemerintah kabupaten sintang melalui dinas keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak berupaya menurunkan angka kasus stunting di kabupaten sintang.

“Saat ini kasus stunting di sintang terdata sebanyak 18,7 persen. Meskipun sudah jauh turun dari tahun sebelumnya, namun pemda berusaha agar jumlah itu bisa terus turun,” kata kadis keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Maryadi, Rabu (11/10).

Dinas akan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, seperti dinas kesehatan maupun pemerintah desa untuk menurunkan kasus stunting di kabupaten sintang.

Sebab kasus stunting tidak hanya menjadi kinerja dinas KBP3A saja, namun juga tugas semua pihak agar stunting bisa turun.

“Peran serta instansi terkait, desa bahkan ibu hamil sangat penting dalam menurunkan stunting itu. Jika gizi dan pola kehamilan yang benar, tentu bisa menurunkan angka stunting itu,” jelasnya.

Pencegahan stunting bisa dimulai dari kualitas gizi yang dikonsumsi ibu hamil agar anaknya dikemudian hari tidak terkena stunting.

“Pemeriksaan rutin oleh ibu hamil ke puskesmas maupun ke posyandu sangat penting. Terlebih kualitas gizi yang di konsumsi ibu hamil bisa menjadi salah satu cara agar tidak ada kelahiran anak stunting lagi,” ucap Maryadi.

Maryadi mengharapkan peran serta ibu hamil untuk selalu mengkonsumsi makanan bergizi serta rutin konsultasi ke dokter dan bidan terkait perkembangan janin yang dikandungnya.

“Masyarakat khususnya ibu hamil diminta berperan aktif dalam menjaga konsumsi makanan dan vitamin ketika sedang hamil. Sebab peran serta ibu hamil sangat besar, di dorong pemerintah kabupaten melalui instansi terkait lainnya,” tambah Maryadi.