SENEN: TENAGA KONTRAK ITU KALAU BISA SEDAPAT MUNGKIN DIANGKAT MENJADI P3K


wartasintang.com: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Senen Maryono menyampaikan harapannya terkait dengan edaran mengenai penghapusan tenaga honor daerah. Ditemui, Rabu (1/6/2022) Senen menyebutkan agar pemerintah mempertimbangkan mengangkat para tenaga honorer tersebut menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K).

“Jadi begini kalaupun ada penghentian oleh pemerintah pusat tentang tenaga kontrak harapan kita guru bidan perawat kalau bisa jangan diberhentikan sedapat mungkin diangkat menjadi P3K. Untuk instansi lain juga dilihat urgensinya jangan sembarang berhentikanlah, kasihan. Memberhentikan orang apalagi belum ada solusi kan ya kita harus simpatik dan empati lah kepada siapapun,” ucap Senen.

Legislator PAN itu yang juga pernah menjadi guru serta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang itu merasa sangat prihatin atas nasib rekan-rekan sejawatnya. Kepada sejumlah guru yang sudah dinyatakan lolos seleksi P3K Senen berpesan untuk dapat mengelola keuangan dengan baik.

“Kalau bidan dan guru memang sebaiknya diupayakan untuk diangkat menjadi P3K.  Bagi kalian yang udah lulus syukurilah walaupun tidak ada pensiun tapi sampai umur 60 digaji pemerintah kan lumayan. Tinggal pandai-pandailah mengelola pendapatannya. Sebagian digunakan sebagai konsumsi harian sebagaian ditabung di kolam anak-anak dan lain sebagianya lagi dapat digunakan untuk persiapan pensiun,” pesan Senen.

Seperti diketahui beberapa waktu lalu Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo resmi melansir keputusan untuk menghapus tenaga honorer per 28 November 2023. Surat yang ditandatangi per 31 Mei 2022 itu pun menuai banyak komentar dikalangan warga masyarakat.

“Kami ini sudah mengabdi bertahun-tahun di kantor pemerintahan, kalau dihapuskan hilang juga sumber pendapatan kami, padahal meski kecil hasil kerja di sini lumayan untuk membayar uang bulanan dan cicilan kendaraan, “ ujar salah seorang tenaga honorer Sintang yang tidak mau disebutkan namanya. “Kami harap ditinjau dan dipertimbangkan lagilah hal itu, janganlah hanya guru dan tenaga kesehatan saja, kami pun mau jadi P3K,” tambahnya. (*)