WARTASINTANG.COM - Penyebaran virus Corona yang semakin pesat menyerang banyak sektor. Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan dampak penyebaran virus corona terhadap ekonomi akan lebih kompleks dibandingkan dengan krisis yang terjadi pada 1997-1998 dan 2008-2009. Pasalnya, wabah tersebut tak hanya berdampak pada nyawa manusia tapi juga hampir seluruh sektor ekonomi.
Terkait hal ini, Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Ditjen Pol & PUM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengeluarkan surat terkait Surat Antisipasi Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Surat bernomor 440/2014 POLPUM tertanggal 24 Maret 2020 itu ditujukan kepada Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, yang ditandatangani Plt. Dirjen Politik dan PUM Kemendagri Bahtiar.
Seluruh Kepala Kesbangpol diminta untuk turut mengantisipasi penyebaran COVID-19. Mulai dari membantu pelaksanaan pencegahan, penyebaran serta penanganan Corona melalui penyampaian penjelasan dan bimbingan terkait hal ini.
Selain itu Kesbangpol juga diminta untuk menjaga situasi supaya tidak terjadi konflik sosial di dalam masyarakat akibat penyebaran Virus COrona.
Terkait hal ini, Kepala Kesbangpol Sintang Budi Harto yang hadir dalam Rapat Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial di Kabupaten Sintang, di Balai Praja, mengajak agar semua pihak bisa saling koordinasi dalam pengangan masalah ini.
Dalam menanggani permasalahan konflik sosial seperti ini kita selalu berkoordinasi dengan semua pihak dalam penanganannya. Selain monitoring di lapangan tim juga sudah membuat rencana aksi pertriwulan," ujarnya, Jum'at (03/04/2020).
Budi Harto mengajak dinas dan instansi di Kabupaten Sintang untuk mengumpulkan rencana atau program strategis dalam menghadapi kemungkinan munculnya konflik sosial ini.
"Aksi dan program ini kita laksanakan guna menangulangi permasalahan konflik yang terjadi di masyarakat akibat dari dampak COVID-19 ini," ujar Kepala Kesbangpol Sintang.
"Jika kita sama-sama percaya dan bekerja sama dalam penanganan dan pencegahannya, maka kita akan mampu mengatasinya," tutup Budi Harto. (*)