wartasintang.com: “Pertama-tama bahwa masyarakat harus disadari
masyarakat kita ini kan suka melihat trend. Kalau hari ini yang naik lada
semuanya terbang karet tanam lada. Sawit naik lalu ke kebun sawit,” kata
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Welbertus saat
ditemui disela aktivitas pelayanannya di gereja, Minggu (19/6/2022).
Hal ini disampaikan oleh pria yang akrab disapa Bang Wel itu menanggapi situasi yang
dialami petani sawit beberapa waktu terkahir, dari yang sempat menerima
lonjakan harga yang cukup fantastis hingga anjok. Menurut Bang Wel petani dapat
berkebun dengan baik dan benar supaya dapat menerima hasil yang optimal.
“Kunci sebenarnya itu pada sebuah perencanaan. Inikan hal yang sangat
perlu dilakukan dalam hidup ini sekira memang kita tidak mampu maksimal lebih
baik kita bisa melihatnya jika membuat rencana. Dengan membuat perencanaan bisa
diantisipasi untuk meminimalkan dampak dari situasi. Contoh situasi petani
sawit kita sekarang, nyatanya harga sawit naik pupuk naik lalu harga sawit
turun harga pupuk tidak turun yang lain-lain juga tidak turun ini kan jadi
masalah buat petani mandiri kita sehingga kita mengharapkan coba jangan hanya
melihat sebuah trend tapi pikirkan matang-matang apakah kita mampu atau tidak,”
kata Bang Wel.
Legislator PDI Perjuangan tersebut juga mengingatkan para petani juga
harus giat dalam belajar, agar dapat menunjang usaha perkebunannya. Menurut
Bang Wel saat ini khususnya petani sawit mandiri sudah mendapatkan banyak
jejaring yang bisa membantu dalam hak pendidikan dan pelatihan tentang praktik
perkebunan sawit yang lestari.
“Ini sungguh luar biasa. Ada sangat banyak teman-teman dari NGO (Non
Goverment Organization) yang memberikan bantuan terutama berkaitan dengan
persoalan-persoalan yang ada di masyarakat petani. Mulai dari menjembatani
konflik antara masyarakat dan perkebunan hingga membuka sekolah lapang mengenai
praktik sawit berkelanjutan. Kita bersyukur karena ada lembaga seperti ini.
saya berharap ke depan bisa lebih maksimal dimanfaatkan oleh rekan-rekan petani
mandiri,” sambung Bang Wel. (*)