wartasintang.com: Anggota Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Senen Maryono menyampaikan dukungannya pada keterlibatan Pusat Paguyuban Budaya Jawa (Puspawaja) Kabupaten Sintang yang aktif dalam Saka Tiga Festival tahun 2022.
“Sebagai daerah yang paling banyak menerima transmigrasi tahun 1980an kini masyarakat Jawa sudah menjadi warga asli Sintang. Sudah banyak anak-anak Jawa yang lahir dan besar di Sintang terlebih lagi ada banyak inkulturasi melalui perkawinan campur warga Jawa dan Dayak, Melayu di Sintang. Sudah selayaknya warga Jawa juga terlibat aktif dalam acara seperti Festival Saka Tiga ini,” kata Senen yang juga merupakan Pembina Puspawaja Sintang.
“Saya harapkan kegiatan seperti ini dapat sering digelar di Sintang, karna dengan begini para orang tua yang sudah lama tidak pulang ke Jawa bisa melepas rindu pada kampung halaman, dan yang muda bisa belajar dengan melihat secara langsung unsur-unsur yang ada di budaya Jawa, sehingga ada proses transfer pengatahuan dan pelestarian budaya yang terjadi,” tambah politisi PAN itu lagi.
Sekretaris Puspawaja, Sri Sarwo teguh berharap even ini bisa digelar secara rutin setiap tahun. Pada acara kali ini Puspawaja menampilkan menu-menu dan ornament khas Jawa di stand pamerannya.
“Sebagaimana semboyan Puspawaja, dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, oleh sebab itu apapaun yang dilakukan warga Jawa di Sintang adlah semata-mata untuk turut serta memajukan Kabupaten Sintang,” ujar Sarwo.
Menurut Sarwo pihaknya ikut berbangga hati bisa terlibat dalam kegiatan ini, sehingga warga Jawa yang ada di Sintang dapat memperkenalkan budaya nenek moyangnya sekaligus semakin eksis berkarya di Bumi Senentang.
“Kami senang sekali bisa ikut even ini, apalagi disini bisa
kumpul dengan semua etnis yang ada di Sintang. tentu ini bisa menjadi wadah untuk
mewujudkan harmonisasi kebhinekaan guna mendukung Kabupaten Sintang yang lebih
maju,” sambung Sarwo. “Baru hari kedua acara ini suasana keakraban yang kental
sudah terasa dari semua etnis yang hadir. Semoga kebersamaan ini menjadi cermin
dari masyarakat Sintang yang rukun dan damai,” tambahnya. (*)