Betang Jerora Satu Akan Segera Dioperasionalkan, Pemkab Sintang Gelar Rapat Persiapan



wartasintang.com: Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Syarief Yasser Arafat, memimpin rencana penyerahan pengelolaan dan operasional Betang Tampun Juah di Ruang Rapat Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang pada Kamis, (10/2/2022).

Syarief Yasser Arafat  menyampaikan bahwa Pemkab Sintang akan segera memfungsikan betang di Jerora Satu dalam rangka menjaga dan memelihara betang. 

“Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang merencanakan tanggal 2 Maret 2022 nanti, akan dilakukan penyerahan pengelolaan Rumah Betang Tampun Juah dari Bupati Sintang kepada Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang sekaligus penanda bahwa Rumah Betang Tampun Juah sudah bisa digunakan oleh seluruh masyarakat Kabupaten Sintang untuk berbagai kegiatan dan acara,” terang  Syarief Yasser Arafat

Terkait dengan nama betang ini, DAD Kabupaten Sintang dimintakan mengeluarkan Surat Keputusan dan Pemkab Sintang akan terus melakukan pembenahan infrastruktur pendukung kompleks betang. 

"Nanti silakan kepada masyarakat untuk menghubungi Disporapar Sintang saat jika akan melaksanakan kegiatan disana,” terang Syarief Yasser Arafat

Ketua Dewan Adat Dayak Kabupaten Sintang Jeffray Edward menyetujui rencana dimulainya penggunaan betang di Jerora Satu untuk berbagai kegiatan.

“Kami juga di DAD akan melaksanakan kegiatan disana nanti, seperti musyawarah DAD. Kalau kondisi pandemi sudah mulai membaik, kami merencanakan untuk melaksanakan Gawai Dayak di sana nanti,” terang Jeffray Edward

Sementara itu, Ketua Forum Ketemenggungan Adat Dayak Kabupaten Sintang Andreas Calon menyampaikan ada mendengar pertanyaan dari masyarakat soal kapan betang bisa digunakan untuk kegiatan seperti gawai Dayak.

“Kami juga mendukung rencana pemasangan ornamen sebagai ciri khas betang pada tiang tangga yang sudah disiapkan. Ornament tersebut bisa saja dalam bentuk sandung atau . Betang itu tempat bermusyawarah, bertemu, dan menyelesaikan masalah yang terkait adat," ujarnya.

Terkait dengan nama rumah betang, dirinya mengaku masih menjadi polemik dimasyarakat khususnya masyarakat adat Dayak

"Soal nama betang Tampun Juah memang masih diperdebatkan. Menurut saya, memang perlu ada diskusi khusus soal nama betang ini,” terang Andreas Calon

Pihaknya juga akan melaksanakan ritual adat sebelum betang digunakan. 

"Seperti adat masuk rumah baru. Paginya bisa acara adat, siangnya baru acara serah terima pengelolaan,” terang Andreas Calon.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Hendrika menyampaikan bahwa DAD Kabupaten Sintang juga bisa membuat pengumuman bahwa betang sudah bisa digunakan oleh masyarakat untuk melaksanakan berbagai kegiatan. 

“Kami juga akan menggelar beberapa even di sana seperti lomba menyanyi lagu daerah dan pakaian kreasi daerah nanti. Sambil digunakan, kita juga akan terus membenahi dan memperbaiki apa saja yang belum siap di kompleks betang seperti penataan halaman depan dan belakang serta yang lainnya,” terang Hendrika.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sintang Zulkarnain menjelaskan bahwa sangat mendukung rencana operasional betang di Jerora Satu. 

“Itu untuk menjaga dan memelihara bangunan. Sebuah rumah kalau tidak digunakan dan tidak dipelihara, pasti akan menjadi kumuh. Rumah Adat Melayu Tepak Sirih juga sampai sekarang belum diresmikan, tetapi sudah digunakan. Selama ini, banyak fasilitas betang yang hilang selama tidak dijaga dan digunakan seperti lampu, besi tangga dan yang lainnya. Di basement bisa untuk pameran, atasnya bisa untuk resepsi pernikahan dan pertemuan juga sangat siap. Disana sudah ada WC, air, dan listrik yang memadai,” terangnya. (*)