Tegakan Larangan Mudik, Satgas Covid-19 Kabupaten Sintang Operasikan Posko Sepulut 6-17 Mei



WARTASINTANG.COM: Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang, Sy. Yasser Arafat membenarkan jika Pemerintah Kabupaten Sintang, melalui Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 akan segera dibentuk Posko di Desa Sepulut.

"Kita telah melakukan rapat lintas sektoral di ruang rapat sekda. Dalam rapat tersebut, Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 akan segera membentuk Posko di Sepulut yang akan beroperasi mulai tanggal 6-17 Mei 2021 nanti," terang Yasser Arafat pada Minggu (2/5/2021) melalui WhatsApp.

Pembangunan Posko tersebut, lanjut Yasser Arafat untuk menindaklanjuti Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei 2021.

Keberadaan posko tersebut, lanjut Yasser akan beroperasi selama 24 jam dan melibatkan unsur TNI , Polres , Dishub, Pol PP, BPBD, serta pihak desa setempat dan Dinkes untuk bertugas di posko.

"Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang nantinya akan berkoordinasi dengan Camat dan Kades setempat," katanya.

Lanjut Yasser, seluruh kendaraan yang lewat akan di hentikan , penumpang yang menuju Sintang wajib menunjukkan hasil swab antigen atau pcr yang berlaku 3x24 jam.

"Apabila tidak memiliki surat antigen atau pcr maka akan dilakukan pemeriksaan antigen di tempat, dan kamungkinan dikenakan biaya. Soal biaya pemeriksaan itu, baru kita ajukan ke Bupati. Kita masih menunggu persetujuannya," ungkap Yasser.

Sebelumnya Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan akan membuat Pos pengetatan mudik lebaran rencananya akan dibuat di Terminal Sungai Ukoi Kecamatan Sungai Tebelian dan di Sepulut, perbatasan Sintang-Sekadau.

"Pos ini supaya orang yang masuk sintang bisa kita periksa, langsung di swab antigen. Jadi positif atau negatif bisa kita ketahui, segera isolasi. Pelaku perjalanan orang luar yang masuk sintang akan di swab. Kita ndak bisa batasi kendaraan orang masuk Sintang. Kita utamakan yang transportasi umum, taxi, bus, kendaraan yang bawa penumpang banyak lah, yang kita curigai mau mudik yang kita cegat, terus di swab," jelas Jarot. (phs)