Kebakaran Terjadi Di Sepauk, Bupati Sampaikan Keprihatinan Pada Para Korban



WARTASINTANG.COM: Bupati Sintang Jarot Winarno mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa kebakaran yang kembali terjadi di Kecamatan Sepauk, tepatnya di KM 68 Desa Sungai Segak, yang menghanguskan tujuh rumah warga pada Minggu (25/4/2021).

"Saya sudah menerima laporannya dan turut menyampaikan duka yang mendalam atas musibah yang terjadi itu. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun kerugian tentunya mencapai ratusan juta, dan saya sudah memerintahkan pemerintah kecamatan untuk berkoordinasi dengan dinas terkait untuk memberikan bantuan guna meringankan para korban," ungkap Bupati, Senin (26/4/2021).

Menurut Bupati, ini kali kedua wilayah Sepauk terjadi kebakaran. Sebelumnya, di desa Nanga Pari di KM 62 yang menghanguskan 5 rumah warga setempat.

"Kurang lebih berjarak sebulan, peristiwa terulang yang berjarak 6 KM," ujarnya.

Dalam peristiwa kebakaran di Nanga Pari tersebut, seorang warga meninggal dunia setelah sempat dirawat karena luka bakar yang serius.

Seperti diketahui, kebakaran melanda perumahan penduduk yang berada di KM 68 Desa Sungai Segak, Kecamatan Sepauk.

Dalam rekaman video berdurasi 10 detik yang tersebar di media sosial, tampak api membakar beberapa unit rumah warga. Kobaran api membumbung tinggi, mengeluarkan asap tebal.

Dalam rekaman video tersebut, tampak  sejumlah warga berlarian menyelamatkan harta benda yang masih bisa diselamatkan dari amukan api.

"Benar kejadiannya (kebakaran). Saat ini anggota Polsek Sepauk sedang menuju ke TKP," kata Kapolres Sintang, AKBP Ventie Bernard Musak, melalui Kasubag Humas Iptu Hariyanto kepada media ini.

Menurut Hariyanto, jarak lokasi kebakaran dengan kota kecamatan sekitar 3 jam. Dia berharap, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.

"Lokasi TKP sekitar 3 jam dari Sepauk dan kondisi jalan juga agak becek karena habis hujan sehingga mobilisasi mobil pemadam agak sulit. Kita berharap tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut dan kita juga sedang menghubungi Pak kades atau perangkat desa untuk mengetahui kejadian tersebut," kata Hariyanto. (phs)