Jarot Berharap Masyarakat Umum Cepat Mendapatkan Vaksin Covid-19



WARTASINTANG :Sejak vaksinasi Corona di Indonesia di mulai, pertanyaan yang sering muncul adalah kapan vaksin covid-19 diberikan ke masyarakat? Seperti yang diketahui, tenaga kesehatan adalah kelompok prioritas penerima vaksin Corona kemudian dilanjutkan dengan petugas pelayanan publik.

Bupati Sintang, Jarot Winarno berharap setelah vaksinasi tahap dua yang menyasar pelayan publik selesai, maka secara bertahap vaksinasi akan menyasar pada masyarakat umum.

“Secara bertahap semoga dalam bulan Juni program vaksinasi untuk masyarakat yang membutuhkan bisa dituntaskan, ini akan berpengaruh terhadap penaggulangan corona,” harap Jarot Winarno.

Menurut Jarot, corona tidak saja berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga tatanan kehidupan sosial hingga mempengaruhui gaya hidup dan terutama berdampak pada ekonomi kabupaten sintang.

“Sehingga kita jaga dan segera kita pulihkan, segala dampak dari corona ini. Kemudian baru kita lanjutkan pembangunan,” kata Jarot.

Kapan vaksin covid-19 diberikan ke masyarakat? Berikut jadwalnya

Periode 1 (Januari-April 2021)

Sasaran vaksinasi COVID-19 tahap 1 adalah tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes).

Periode 2 (Januari-April 2021)

Sasaran vaksinasi COVID-19 tahap 2 adalah:

1. Petugas pelayanan publik, yaitu TNI/Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya yang meliputi petugas di bandara/pelabuhan/stasiun/terminal, perbankan, perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah air minum, serta petugas lain yang terlibat secara langsung memberikan pelayanan kepada masyarakat.

2. Kelompok usia lanjut (di atas 60 tahun).

Periode 3 (April 2021-Maret 2022)

Sasaran vaksinasi COVID-19 tahap 3 adalah masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.

Periode 4 (April 2021-Maret 2022)

Sasaran vaksinasi tahap 4 adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin. (*)