WARTASINTANG.COM : Anggota DPRD Kabupaten Sintang, Julian Sahri angkat bicara mengenai pelaksanaan program kewajiban di setiap usaha perkebunan di Kabupaten Sintang terutama soal Corporate Social Responsibility (CSR) dan plasma.
"CSR dan Plasma jika direalisasikan tepat sasaran maka akan menimbulkan iklim usaha yang baik," kata politisi Partai Gerindra tersebut.
Program CSR dan plasma kata dia harus dijadikan sebagai salah satu program timbal balik kepada masyarakat di sekitar usaha investasi itu.
"Paling tidak perkebunan harus merangkul warga di sekitarnya supaya bisa menjadi mitra yang baik," ucap Julian Sahri, Minggu (8/11).
Begitu juga dengan masyarakat, harus bisa memanfaatkan peluang hadirnya investasi secara positif. salah satunya dengan ikut bekerja di perusahaan itu.
"Tentunya pekerjaan itu menyesuaikan dengan profesi dan kemampuan sumber daya manusia (SDM)," tegasnya.
Julian Sahri mengakui hadirnya investasi di Kotim ini memang punya banyak dampak. Baik itu positif maupun negatif. Dia tidak menampik sejak hadirnya investasi di sektor perkebunan ini konflik dengan masyarakat kerap terjadi.
Hal ini karena tidak akurnya antara warga sekitar dan investor. Di satu sisi investor menganggap ada oknum yang selalu merongrong. Di mata warga tersebut akibat investasi kehidupan masyarakat sekitar kian sengsara.
Selama ini masyarakat selalu dibenturkan dengan aturan. Memang jika berbicara aturan masyarakat di posisi lemah.
“Pemerintah yang membijaki bukan justru sebaliknya kaku dengan aturan," tandasnya. (CJ)