Jangan Salah! Hasil Reaktif/Positif Rapid Test Tak Otomatis Terpapar Virus COVID-19


WARTASINTANG.COM - Rapid Test merupakan test awal untuk memastikan apakah seseorang terjangkit virus Corona atau tidak. Hal ini dilakukan guna mengambil langkah pencegahan guna memutus rantai penyebaran COVID-19.

Dikarenakan kita melawan musuh yang tidak terlihat, maka mau tidak mau berbagai cara pencegahan harus dilakukan, salah satunya dengan menggunakan rapid test ini. Apalagi hingga saat ini belum ditemukan satupun warga Sintang baik sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun positif terpapar Virus Corona sehingga rapid test ini penting untuk dilakukan sebagai langkah preventif untuk menghentikan penyebaran virus ini.

“Salah satu caranya adalah dengan rapid test. Kita sudah lakukan hampir 300 rapid test, Alhamdulillah sampai saat ini belum ditemukan satupun yang reaktif positif,” ujar Bupati Sintang.

Sebagai informasi sasaran utama rapid tes ini ditujukan kepada PDP, ODP, para petugas kesehatan, relawan anggota gugud tugas, dan keluarga tenaga medis guna mencegah, mengantisapi dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kabupaten Sintang

Hasil Positif Rapid Test Tak Otomatis Terpapar Virus COVID-19, Ini Penjelasan Harysinto Linoh

Terkait hal ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang Harysinto Linoh memberikan penjelasan mengapa rapid test itu penting. Harysinto Linoh menjelaskan bahwa rapid test merupakan test cepat untuk memeriksa apakah ada antibodi yang terbentuk akibat infeksi virus. 

Untuk mengetahui hal ini bisa menggunakan whole blood atau serum, hasilnya bisa diketahui dalam waktu kurang lebih 15 menit. 

Selain itu Sinto juga menjelaskan bahwa rapid test yang dilakukan bukan sebagai diagnosa pasti COVID-19, karena bisa saja ada infeksi virus lain yang juga bisa menyebabkan hasil testnya positif.

"Tetapi kita menggunakan rapid test ini untuk mendeteksi awal adanya infeksi virus. Apabila ada hasil reaktif/positif, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR menggunakan Swab tenggorokan. Tadi pak Bupati sudah rapid test, Puji Tuhan hasilnya nonreaktif atau negatif COVID-19," jelas Sinto.

Guna mempertegas pernyataan ini awak media kami pun berkonsultasi langsung dengan Harysinto Linoh untuk penegasan bahwa sekalipun hasilnya reaktif/positif, belum tentu seseorang terpapar Virus Corona.

"Betul!" jawab Sinto membalas pertanyaan awak media kami melalui Whatsapp.

Jadi perlu dipahami masyarakat bahwa pemeriksaan rapid test atau tes kilat virus Corona, bukanlah hasil final suatu pemeriksaan. Hasil positif dari rapid test, tak berarti yang bersangkutan dipastikan terpapar Corona.

Rapid test hanyalah test screening. Bila hasilnya reaktif maka perlu dikonfirmasi dengan test RT PCR. Dan apabila hasil tes PCR atau Polymerase Chain Reactionnya ternyata yang bersangkutan hasilnya positif, baru dia dipastikan Positif Corona. (*)