Kegiatan Donor Darah dan Sosialisasi Stunting di Binjai Hulu, Bupati Sintang Memberikan Apresiasi Untuk Hal Ini


WARTASINTANG.COM - Bupati Sintang Jarot Winarno menyampaikan bahwa kegiatan donor darah merupakan berbagi dalam kehidupan yang paling mudah dilakukan, karena melalui donor darah menunjukkan bahwa kita hidup tidak membeda-bedakan siapa saja, karena dengan donor darah membagi kehidupan kepada semua orang yang membutuhkan. Hal itu disampaikannya ketika menggelar kegiatan donor darah dan sosialisasi stunting di Binjau Hulu.

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar stok golongan darah di Unit Tranfusi Darah (UTD) RSUD A.M Djoen Sintang tersedia cukup sebagai upaya menurunkan terjadinya angka kematian ibu melahirkan, nifas dan bayi/balita. Sosialisasi program ini dilakukan di Aula Ruai Kitai, Kantor Camat Binjai Hulu, Kecamatan Binjai Hulu, Kabupaten Sintang, pada hari Rabu, (02/01/2019).

Jarot Winarno dengan latar belakang seorang dokter tentunya sangat memahami masalah medis. Jarot menerangkan bahwa bahwa darah yang ada di dalam tubuh manusia selalu segar, “Dalam badan kita ini, kurang lebih 5 liter darah yang beredar, setiap 3-4 bulan itu sel-sel darah yang mati akan diganti dengan sel darah yang hidup, sehingga darah yang ada didalam tubuh kita ini segar terus,” jelasnya.

Jarot menambahkan kegiatan donor darah sangatlah penting dikarenakan kebutuhan/permintaan darah sangatlah banyak. "Darah yang kita ambil itu cuma bertahan 42 hari, kemudian harus segera didistribusikan ke UTD RSUD yang membutuhkan, donor itu sangat membantu masyarakat yang membutuhkan darah, bukan hanya orang Sintang saja, tetapi se-Kalbar," tambahnya.

Selain kegiatan donor darah kegiatan ini juga memberikan sosialisasi masalah stunting. Menurut Jarot stunting merupakan masalah nasional dan Kabupaten Sintang memiliki prioritas guna memberantas hal ini.

"Dua tahun lalu di Sintang itu 41% anak-anak yang mengalami stunting, karena tidak diberikan asupan makanan yang bergizi, kini sudah turun menjadi 33% atau 32%, dengan harapan kedepannya akan terus ditekankan hingga dibawah 20% kalau bisa 10%," ucapnya.

Dalam kegiatan ini Jarot memberikan apresiasi kepada kecamatan Binjai Hulu karena angka kematian ibu melahirkan terpantau tidak ada.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr. Harysinto Linoh. Menurutnya angkat kematian ibu saat melahirkan di Kecamatan Binjai Hulu yang masih nol itu harus dipertahankan.

Selain itu Sinto juga memberikan apresiasi untuk Puskesmas Mensiku. “Ini merupakan kecamatan satu satunya yang sudah memiliki database golongan darah untuk di kecamatan Binjai, ” ujarnya. (*)