JADIKAN PANCASILA SEBAGAI LANDASAN BERSIKAP DAN BERTINDAK


Anggota DPRD Sintang, Agrianus sedang meninjau lokasi kebakaran di Sintang. Foto oleh Humas

WARTASINTANG.COM -  Peringatan Hari Kesaktian Pancasila identik dengan mengingat peristiwa pemberontakan G 30 S/PKI. Kisah pilu sejarah Bangsa Indonesia tersebut menjadi tonggak untuk mengingatkan kepada seluruh bangsa mengenai perjuangan mempertahankan ideologi bangsa. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tidak cukup hanya didengungkan saja, tetapi harus dihayati sampai pada tingkatan rasa dan akal agar menjadi landasan untuk bersikap dan bertindak segenap rakyat Indonesia, demikian disampaikan oleh Agrianus, anggota DPRD Sintang beberapa waktu lalu.

“Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, setiap 1 Oktober hendaknya dijadikan momen kebangkitan bagi kita semua untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang saat ini cenderung meluntur seiring muncul dan berkembangnya kelompok fundamentalisme dan radikalisme di tengah masyarakat,” kata Agri.

Menurut wakil rakyat dari Dapil Tempunak-Sepauk itu, sebagai negara yang bersifat multikultur, Pancasila, dasar Negara Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika telah mengajarkan perbedaan berguna untuk saling melengkapi bukan utk saling memusuhi. Pancasila merupakan pedoman cara pandang dan dasar negara yang tidak dapat dan tidak boleh diubah oleh siapapun atau kelompok mana pun.

“Founding Fathers negara ini sudah mengkaji secara mendalam saat mereka merumuskan dasar Negara bagi bangsa dan masyarakat Indonesia. Kesaktian Pancasila itu memiliki makna penting bagi seluruh warga negara Indonesia, sehingga segala tingkah laku kita sehari-hari hendaknya berlandasakan nilai-nilai dan semangat Pancasila, mulai dari Ketuhanan yang Maha Esa hingga Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pesan Agri.

Dominik Gustin, salah seorang pelajar SMK N 1 Ketungau Tengah yang mengikuti upacara peringatan HAri Kesaktian Pancasila di Sintang, menyampaikan bahwa saat ini pelajaran mengenai Pancasila dirasa kurang karna hanya didapat sekilas pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

“saya sih berharap bisa ada lebih banyak kegiatan yang menanamkan semangat Pancasila untuk diikuti kami yang masih muda ini,” kata Dominik. (INA).