Jarot Winarno Buka Workshop Perkenalan Komoditi Teh di Kabupaten Sintang

WARTASINTANG.COM - Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno,M.Med.PH membuka acara Workshop Pengenalan Komoditi Teh di Kabupaten Sintang (Studi kasus untuk Kalimantan Barat) yang di laksanakan oleh Solidaridad bekerja sama dengan Keling Kumang Grup serta Pemda Sintang di Balai Ruai, Komplek Pendopo Bupati Sintang pada Selasa, (23/7/19) pagi.

Hadir dalam acara tersebut Harry Hendrarto dari Indonesia Tea Marketing Association (ITMA) sebagai narasumber, Country Manager Solidaridad Kulbir Mehta, Pengurus MG Keling Kumang Grup, jajaran Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang dan pihak terkait lainnya.

Melalui kesempatan itu, Bupati Sintang Jarot Winarno mengajak para petani yang hadir pada acara tersebut dan petani di Kabupaten Sintang untuk mencoba mengembangkan potensi tanaman teh yang saat ini Demplot teh nya ada di Desa Sepulut, Kecamatan Sepauk. Terlebih kata Jarot saat ini teh di Indonesia rata-rata didatangkan dari Vietnam dan Thailand karena di Indonesia itu dalam setahun perlu 155 ribu ton teh, namun produksi teh Indonesia hanya 80 ribu ton pertahunya, jadi masih kurang 70 ribu ton sehingga untuk memenuhinya harus didatangkan dari luar.

“Saja malu rasanya kita bah, karena tanah air kita ni masih luas, nah ini kesempatan kita untuk kembangkan, kemarin saya di bawa pak Kulbir dan kawan-kawan untuk melihat demplot teh di Sepulut, sebelum Simpang Manis Raya, Sepauk tu, disana tumbuh subur tu tehnya, jadi itu bisa nanti dikembangkan para petani ni, kesempatan tu”, kata Jarot.

Selain sebagai potensi yang bisa dikembang, lanjut Jarot bahwa komoditi Teh ini juga bisa menjadi salah satu sektor pendapatan lain ekonomi jika dikembangkan, mengingat harga komoditi utama mata pencaharian masyarakat seperti karet dan sawit, harganya sering fluktuatif atau tidak stabil dan juga tanaman teh ini cocok dengan konsep agrowisata yang terus di kembangkan di Kabupaten Sintang, karena kalau ditanam teh, daerah itu bisa jadi indah.

“Jika ada sisa-sisa lahan bolehlah kita coba tanam teh ini, boleh juga digabung sama tanaman lain, misalnya tanaman sahang, dengan karet, tanaman jeruk juga bisa, jadi saya optimislah teh ni bisa berkembang di Sintang ni, karena ada solidaridad, keling kumang, asosiasi teh Indonesia yang bantu kita”, ungkap Jarot.

Sementara itu, Country Manager Solidaridad Kulbir Mehta mengatakan pihaknya mencoba memperkenalkan komoditas teh yang baru untuk Kabupaten Sintang, dengan harapan teh ini nantinya bisa membantu memberikan jaminan ataupun pendapatan alternatif masyarakat.

Kulbir pun menjelaskan tanaman teh ini sangat ramah lingkungan, karena disatu sisi Teh ini bisa berfungsi sebagai penyerap karbon kemudian juga bisa mencegah erosi tanah dan juga menyerap air. “Kami lihat teh di pasar di sini banyak datang dari Jawa atau pun ada yang bisanya dari luar negeri seperti Vietnam atau dari mana gitu kan, nah kami ingin teh itu harusnya datang dari daerah ini sendiri yaitu teh asli orang Kalimantan”, harapnya.

Kulbir mengucapkan terima kasih atas dukungan dari asosiasi marketing teh Indonesia bersama-sama dengan solidaridad dan juga Keling Kumang Grup serta Pemerintah Kabupaten Sintang menjadikan program ini menjadi sukses kedepannya.