YUK, MAAFKAN BUKALAPAK atas Kritikannya Terhadap Jokowi

WARTASINTANG.COM - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) diagendakan bertemu pendiri dan CEO Bukalapak, Ahmad Zaky di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019) ini. Berdasarkan agenda yang dirilis Biro Pers dan Media Sekretariat Kepresidenan, pertemuan akan dilakukan pukul 10.30 WIB.

Belum diketahui yang akan dibahas keduanya. Namun baru saja kicauan Ahmad Zacky soal presiden baru ramai dibahas di media sosial dan mendapat tanggapan negatif dari pendukung Jokowi.

Bro dan Sis perlu diketahui juga… belakangan ini ada gerakan ramai-ramai untuk uninstall Buka Lapak. Gerakan ini dilakukan oleh para pendukung Jokowi yang marah karena CEO Buka Lapak Ahmad Zaky mengkritik anggaran riset dan pengembangan (Research and Development, RND) di Indonesia.

Dalam twitnya, Zaky menulis: "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451 B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24 Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin".

Saya juga pendukung Presiden Jokowi. Namun melihat kejadian ini saya ingin menyuarakan satu hal: marilah berhenti menghukum Zaky. Mungkin kita tidak suka gayanya tapi marilah kita bersikap adil dan menahan diri untuk tidak menghukumnya terlalu jauh.

Gagasan yang disampaikan Zaky melalui tweetnya, memang ada benarnya. Dana RND di Indonesia relatif kecil. Sekarang pun di bawah 1% dari APBN. Karena itu, kalau Indonesia diharapkan menjadi salah satu kekuatan ekonomi raksasa di Asia, dana RND itu harus diperbesar. Namun, data yang digunakan adalah data kadaluarsa. Dana RND Indonesia hanya US$2 miliar itu data 2013. Sekarang, jumlahnya sudah meningkat lima kali lipat.

Kemudian, ia menyebut gagasan ‘Industri 4.0’ omong kosong, padahal ini adalah salah satu road map pembangunan ekonomi Indonesia yang sudah dinyatakan akan diambil pemerintah Jokowi menuju 2030. Sekedar catatan, industri 4.0 ini merujuk pada pola industri baru yang sangat mengandalkan otomatisasi, robotisasi, internet, dan dunia cyber sebagai landasan kemajuan ekonomi. Dengan mengatakan itu omong kosong, Zaky seolah melecehkan rencana Jokowi.

Tapi cara penyampaian Zaky mungkin seharusnya diperbaiki.. penyampaiannya bisa memancing kemarahan. Dalam tweetnya, seolah-olah dia menyalahkan pemerintah saat ini dan mengharapkan seorang Presiden baru untuk menyelesaikan tantangan ini.

Tapi kembali ke substansi tweetnya: gagasannya layak didengar. Baik oleh Jokowi atau siapapun yang menjadi presiden Indonesia selanjutnya. Kalaulah Zaky bukan pendukung Jokowi, tapi substansi kritiknya benar. Dana RND di Indonesia memang harus dinaikkan kalau negara ini mau maju.

Saya memahami kekecewaan pendukung Jokowi terhadap Zaky, dan saya pribadi menilai beliau tidak cukup sensitif dengan cuitannya ditengah tingginya tensi politik, tapi mari kita tidak membunuh hajat hidup ekonomi 1500 karyawan mereka.

Semoga masalahnya cepat selesai.

Sumber : Facebook.com