Pemkab Sintang Aktif Sosialisasikan Imunisasi Campak dan Rubella


WARTASINTANG.COM, SINTANG - Pemkab Sintang aktif sosialisasikan pentingnya imunisasi Campak dan Rubella. Hal ini didukung penuh oleh Bupati Sintang, dr. H. Jarot Winarno, M.Med.PH. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran beliau dalam kegiatan Imunisasi Campak dan Rubella di halaman SMPN I Sintang, Kamis (2/8/2018) pagi.

Turut hadir pada acara tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Direktur RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang, Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Sintang, beserta para dewan guru SMPN 1 Kabupaten Sintang.

Bupati Sintang Jarot Winarno mengatakan, kampanye campak Rubella berupa program imunisasi ini sebagai komitmen indonesia untuk mencapai eliminasi penyakit campak dan pengendalian penyakit rubella pada tahun 2020, Vaksin imunisasi ini Adalah Anak berusia 9 bulan sampai dengan 15 tahun yang menjadi sasaran vaksinasi campak dan Rubella di Kabupaten Sintang,mulai di laksanakan sejak Agustus ini hingga September mendatang.

"Pemerintah daerah Kabupaten Sintang sangat mengapresiasi dan sangat mendukung program ini terhadap dinas kesehatan Kabupaten Sintang dalam melakukan imunisasi Campak dan Rubella, demi menunjang kesehatan jasmani anak-anak di Kabupaten Sintang sehingga Sintang terbebas dari penyakit campak dan Rubella ini," kata Jarot.

Jarot mengatakan, meski campak penyakit ringan, tapi jika dibiarkan dalam waktu yang lama bisa menginveksi paru-paru.

“Campak memang penyakit ringan tapi paling ndak dua minggu anak-anak tidak bisa pergi sekolah. Dan kalau campak didiamkan dia bisa inveksi di paru paru. Dia bis alari ke mata, bisa lari ke otak juga,” katanya.

Sementara Rubella, penyakitnya lebih ringan daripada campak. Namun, dampaknya bisa mengakibatkan kecacatan. “Rubella dia lebih ringan dari campak. Tetapi kalau ada anak kenavsakit Rubella, kemudian nular ke mamanya yang sedang hamil maka mama nya bisa keguguran.vBisa juga nanti kalau tetap dia hamil dan melahirkan anaknya bisa cacat,” ungkap Jarot.

“Campak dan Rubella tidak ada obat," kata Jarot. Yang ada hanya mencegah dengan upaya vaksinasi, "Yang bisa dilakukan adalah mencegah jangan sampai terkena campak. Caranya dengan vaksinasi campak. Menggingat Campak dan Rubela tidak ada obatnya,” jelasnya.

“Vaksinasi Campak dan Rubella merupakan program pemerintah pusat yang serentak dilakukan di seluruh Indonesia. Di Kabupaten Sintang kata Jarot, sasaran imunisasi lebih dari 14 ribu anak.

“Ini bagian dari pemenuhan hak anak. Pemerintah sudah mengatur bahwa hari ini anak umur 9 bulan sampai 15 tahun di seluruh indoensia, harus dilakukan vaksinasi campak dan rubella. Semuanya di vaksinasi,” tukasnya.

Dr. Hary Sinto Linoh.sebagai Kepala Dinas Kesehatan Sintang menyampaikan, "Campak merupakan infeksi virus akut,yang sangat menular yang di tandai dengan 3 stadium, yaitu stadium inkubasi, prodormal, dan erupsi. Cara penularannya melalui percikan ludah dan melalui jalan napas, adapun ciri-ciri gejala penyakit campak, demam, bercak kemerahan, batuk pilek, konjungtivitis(mata merah) dan timbul ruam pada muka dan leher. Kemudian menyebar ke tubuh tangan dan kaki," kata Sinto.

"Adapun cara pengobatan penyakit Campak dan Rubella ini, yang harus kita lakukan adalah, pasien campak dan Rubella dapat berobat jalan. Anak harus diberi cukup cairan dan kalori, pengobatan bersifat simptomatik, penderita dengan usia di bawah 5 tahun perlu di beri vitamin A dan harus istirahat yang cukup," jelas Sinto.