Bupati Sintang Buka Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJPD 2025-2045

 


SINTANG- Bupati Sintang Jarot Winarno membuka pelaksanaan Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sintang 2025-2045 di  Balai Praja Kantor Bupati Sintang pada Jumat, 3 November 2023.

Pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Bappeda Kabupaten Sintang tersebut, hadir sebagai narasumber adalah Riduansyah dan Akhmad Yani dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tanjungpura Pontianak.

Hadir sebagai peserta konsultasi publik adalah Non Government Organization, akademisi dan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemkab Sintang. Bupati Sintang Jarot Winarno menjelaskan bahwa Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sintang 2025-2045 jika sudah selesai nanti akan menjadi legacy dirinya kepada Kabupaten Sintang.

“kita hari ini berkumpul untuk memberikan masukan dalam rangka kita menyusun dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sintang 2025-2045. Artinya ini akan menjadi pedoman untuk pembangunan Kabupaten Sintang 20 tahun yang akan datang” terang Jarot Winarno.

“calon Bupati Sintang mendatang wajib mempedomani RPJPD  Kabupaten Sintang 2025-2045 ini dalam penyusunan visi dan misi mereka. Semua calon Bupati Sintang harus memakai ini untuk menyusun program kerja mereka. Dan isi dari RPJPD  Kabupaten Sintang 2025-2045 ini tidak jauh dari sejahtera, maju dan berkelanjutan” terang Bupati Sintang.

“berkelanjutan menjadi kunci, yang artinya wajib memperhatikan masalah lingkungan. Kita sudah mengalami kemajuan dalam menjaga lingkungan dan hutan. Sudah banyak disahkan gupung dan hutan rimba di luar hutan. Saat ini sudah masuk lagi usulan 20 gupung dan rimba dari masyarakat desa untuk ditetapkan” terang Bupati Sintang

“kita juga terus menjaga sungai dan danau. Kemarin saya ikut lomba memancing di Sungai Kapuas, umpan saya, disenggol ikan pun tidak. Payah. Tangan saya sampai panas terkena matahari. Dan memang tidak mudah mendapatkan ikan di Sungai Kapuas. Sampai jackpot yang saya siapkan, tidak ada yang berhasil membawanya pulang” terang Bupati Sintang.

“kita berterima kasih ada banyak NGO yang membantu kita terus mendorong keberlanjutan ini. Konsultan dari Untan Pontianak juga yang datang ternyata orang asli Sintang untuk membantu Pemkab Sintang menyusun dokumen ini. Lingkungan ini harus kita jaga untuk persiapan menjadi ibukota provinsi nanti. Jalan dari Kapuas Hulu ke Ibu Kota Nusantara juga sedang dibangun, sehingga Sintang menjadi penyangga. PLBN di Sungai Kelik tahun depan mulai dibangun.

“saya optimis kita akan meninggalkan legacy yang baik untuk Kabupaten Sintang karena kita mengusung keberlanjutan dan menjaga lingkungan. Saya percaya jika kita menjaga alam semesta, maka alam juga akan menjaga kita” tutup Bupati Sintang. (Rilis Kominfo)