“Kami berharap instansi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dapat aktif melakukan pemantauan titik-titik rawan banjir dan longsor. Mengingat intensitas curah hujan akhir-akhir ini cukup tinggi,” kata Herinus Laka kepada awak media,Jumat (2/9/2022).
Badan Pengendalian Bencana Daerah Kalimantan Barat pernah merilis 11 kabupaten/kota di Kalbar sebagai wilayah berpotensi terjadi gerakan tanah yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor. Adapun wilayah yang kemungkinan terjadi gerakan tanah itu di antaranya Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, Kapuas Hulu, Kayong Utara Ketapang, Landak, Melawi, Mempawah, Sambas, Sanggau dan Sintang.
“Kepada masyarakat Sintang, saya himbau untuk berhati-hati pada cuaca ekstrim ini. Jika ada tanaman kayu yang tinggi di dekat rumah silakan ditebang untuk mencegah bahaya. Perhatikan juga instalasi listrik di rumah supaya aman bila ada genangan air,” tambah politisi PDI Perjuangan itu lagi.
Berdasarkan olahan data
kebencanaan BPBD 14 kabupaten kota juga menjabarkan secara rinci sebaran
potensi rawan bencana banjir di Kalbar. Di Sambas, terdapat 14 kecamatan dan 63
desa rawan banjir, Bengkayang 10 kecamatan dan 11 desa, Singkawang 4 kecamatan
dan 18 kelurahan, Mempawah 7 kecamatan dan 30 desa, serta Kubu Raya 4 kecamatan
dan 29 desa. Di Ketapang terdapat 9 kecamatan rawan banjir, Landak 7 kecamatan
dan 13 desa, Sanggau, 8 kecamatan dan 21 desa, Melawi 11 kecamatan dan 43 desa,
Sintang 6 kecamatan dan 9 desa, serta Kapuas Hulu ada 11 kecamatan. (*)