Harga Lada Terjun Bebas - Petani Butuh Solusi dari Pemerintah

WARTASINTANG.COM, SINTANG - Lada sempat menjadi primadona petani Sintang. Hal ini dikarenakan harganya yang bisa mencapai ratusan ribu per kilo. Namun ada jadinya ketika harga turun drastis ke angka puluhan ribu saja?

Komoditas lada yang tengah dilirik oleh sebagian masyarakat Kabupaten Sintang harganya “mencekik”. Tahun lalu, harga lada perkilogram masih kisaran ratusan ribu rupiah. Tahun 2018, hanya Rp 30 ribu rupiah. 

Kondisi merosotnya harga lada membuat masyarakat mengeluh. Khususnya masyarakat yang berada di perbatasan. Anjloknya harga tersebut membuat petani kelimpungan. Komoditas yang eksis dengan harga yang menggiurkan kemudian terpuruk berdampak pada perekonomian petani lada. 

Anggota DPRD Kabupaten Sintang  Alan mengungkapkan, persoalan lada terserang jamur sudah terjadi sejak tahun lalu. Dia meinta agar dinas terkait dapat intensif untuk peduli dan mencari solusinya, ujarnya kepada reporter kami pada hari Senin, 26 Maret 2018.

“Serangan jamur pada lada membuat petani merugi. Tentu menyulitkan perekonomian masyarakat. Kami minta Pemkab memberikan penyuluhan maupun bantuan kepada petani. Sebab masalah ini sangat serius,” harap Alan. 

Alan melihat, sejauh ini belum ada tindakan nyata diberikan pemerintah terhadap kesulitan petani lada di perbatasan. “Kami harap ada tindakan nyata pemerintah membantu petani lada,” harapnya. (red/flm)