Warta Sintang : “ Kita setuju mulai menerapkan protokol kesehatan sangat ketat. 90 persen lebih yang konfirmasi akibat melakukan perjalanan atau menerima kunjungan orang dari luar Sintang,”.
Demikian Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dr. Harisinto Linoh menjelaskan dalam Rakor Satgas Covid Kab. Sintang bersama Wakil Bupati Sintang, Sudiyanto dan Sekda Sintang Yosepha Hasnah, 12 April 2021.
“ Seharusnya warga Sintang yang baru melakukan perjalanan dari luar, memiliki kesadaran untuk melalukan tes antigen sendiri. Saya punya ide, kalau seluruh bis yang masuk ke Sintang, seluruh penumpangnya harus membawa hasil tes swab antigen. Memang dampaknya pada biaya yang mahal, dan orang beralih ke taksi. Kita tidak tahu, taksinya yang mana. Kita perlu melakukan kontrol keluar masuk orang ke Sintang. Saya mendorong agar buka puasa bersama diperketat,” tambah dr. Harisinto Linoh.
Harisinto Linoh menjelaskan bahwa April minggu pertama, angka covid-19 melonjak sampai 177 kasus konfirmasi.
“ Saat ini, selain di rumah sakit, di Rusunawa juga sedang merawat 54 orang yang terkonfirmasi positif. Kita juga masih memantau sebanyak 118 orang yang menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. 118 orang ini kami kirim obat setiap hari, kami pantau perkembangannya. Kalau ada keluhan baru kami kirim tim kesehatan. Kami berharap 118 orang ini tidak sampai ke rumah sakit dan bisa sembuh mengingat kapasitas rumah sakit yang sudah penuh,” terang Harisinto.
Menurutnya, yang paling penting saat ini adalah kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
“ Kita bangun gedung satu lagi pun pasti akan penuh jika perilaku masyarakat tidak berubah dan tidak mau menjalankan protokol kesehatan. 118 orang yang dirawat di rumahnya, selalu minta dirawat di rumah sakit dan di rusun. Kami juga akan memfungsikan gedung diklat dengan kapasitas 55 tempat tidur. Rumah sakit penuh, rusun penuh dan jangan sampai nanti gedung diklat juga penuh. Warung kopi dan café kalau perlu jam 8 malam sudah tutup. Kalau ada bangku di warkop yang lebih, langsung saja ambil kursinya. Kita terlalu ringan memberikan sanksi. Tidak pakai masker hanya suruh nyapu dan nyanyi. Itu sanksi ringan. Kami mendukung penegakan disiplin dan penerapan sanksi,” tambah dr. Harisinto Linoh.
( Rz )