Jembatan Gantung Sei Inggar Ambruk, 5 Desa di Kayan Hilir Terancam Terisolir



wartasintang.com, SINTANG : Lima desa di Kayan Hilir yakni Desa Neran Baya, Sungai buaya, Batu Netak, Desa Sungai Sintang, dan Desa Sungai Garong terancam terisolir. Pasalnya jembatan gantung yang menjadi urat nadi perekonomian bagi lima desa tersebut pada Rabu (17/2/2021) sekitar pukul 14.15 wib ambruk.

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ambruknya jembatan Sei Inggar itu, masyarakat di lima desa tersebut terpaksa harus menggunakan jalur air untuk menuju ke desa lainnya.

"Untuk jalur alternatif masyarakat harus memikul motornya menyeberangi Sungai Inggar, itupun bisa dilakukan jika tidak musim hujan. Kalau musim penghujan sudah dipastikan lumpuh total," ungkap seorang warga

Sementara itu, dari informasi yang diperoleh wartasintang.com dari WA Group Keluarga Katolik, mantan anggota DPRD Sintang periode 2009 - 2014 Pranseda menyatakan keprihatinannya atas musibah tersebut. Menurut Pranseda, jembatan tersebut telah berusia kurang lebih 10 tahun dan merupakan salah satu proyek aspirasinya.

"Ada tiga jembatan gantung di daerah tersebut yang pertama jembatan gantung Sungai Inggar di Lubuk Leban, yang kedua jembatan gantung Sungai Keraya di desa Sungai Garong dan yang ketiga jembatan gantung Sungai Inggar di Neran. Pagu dana masing-masing Rp 250 juta," ujarnya

Dirinya berharap Pemkab Sintang segera dapat mengatasinya sambil menunggu di bangunnya jembatan yang permanen.

"Dalam kondisi darurat sebenarnya untuk memperbaiki jembatan gantung tersebut tidak memerlukan dana yang besar karena hal serupa pernah terjadi dengan jembatan gantung Tuguk. Biaya perbaikan tidak sampai 100 juta," ungkap Pranseda.

Hal senada disampaikan warga  masyarakat di Lima Desa dengan berharap kepada Pemkab Sintang melalui Dinas terkait supaya bisa cepat merespon serta memberi artenatif khusus untuk penyeberangan di Sungai Inggar tersebut sehingga pusat perekonomian bisa pulih kembali. (*)