Ediyanto : Sambil Menunggu Hasil Swab, Baiknya Tetap Isolasi Mandiri


WARTASINTANG.COM - Di Indonesia, jumlah pasien yang terinfeksi virus Corona atau COVID-19 terus bertambah. Agar tingkat penyebarannya tidak semakin parah, pemerintah menyarankan masyakarat untuk tetap berada di rumah dan menerapkan protokol isolasi mandiri, terutama bagi yang mengalami gejala COVID-19.

Protokol isolasi mandiri dikeluarkan pemerintah dengan tujuan untuk mengurangi penularan COVID-19. Pasalnya, virus Corona mudah sekali menyebar dan dapat menyebabkan gejala yang berat dan berakibat fatal.

Himbauan ini juga dikeluarkan oleh Pemkab Sintang melalui Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Sintang yang menghimbau setiap orang yang baru kembali dari luar kota dan melakukan swab guna isolasi mandiri.

Menanggapi hal ini Anggota DPRD Sintang Ediyanto menyarankan untuk masyarakat yang selesai test SWAB tetap melakukan isolasi mandiri. 

Ia meminta kepada masyarakat yang sudah keluar atau kontak langsung dengan pasien yang reaktif apalagi positif dan yang bersangkutan sudah di USAB atau SWAB, agar tidak kontak dengan orang lain. 

"Lakukan isolasi mandiri di rumah, sambil menunggu hasil USAB atau SWAB keluar, agar tidak menular kepada orang lain," katanya kepada awak media kami, Rabu (21/10).

Ediyanto mengharapkan Dinkes Sintang juga memperketat pantauan masyarakat yang telah melakukan swab agar tetap isolasi mandiri sampai hasil test swabnya keluar.

Sebagai informasi tambahan : 

Apakah setelah melakukan tes corona Anda dinyatakan negatif? Apakah dokter tetap menyarankan Anda untuk mengisolasi diri sendiri? Tidak usah marah, ternyata belum tentu orang yang hasil tes negatif corona benar-benar tidak terinfeksi virus itu.

Tidak ada tes yang 100 persen akurat dan beberapa hasilnya mungkin keliru memperlihatkan seseorang positif tapi ternyata tidak. Tes virus corona biasanya menggunakan swab dari belakang hidung atau tenggorokan seseorang. Swab ini lalu dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.

Oleh karenanya setiap tes medis memiliki dua kualitas penting yakni sensitivitas dan spesifisitas. Tes ini terbukti “sensitif” dalam kondisi laboratorium - dalam hal ini, ukuran teknis dari jumlah virus terkecil yang dapat mereka deteksi.

Orang yang hasil tesnya negatif mungkin bingung dan sulit mempercayai hasilnya.

Ada beberapa alasan hasil tes bisa menjadi negatif ketika seseorang terinfeksi SARS-CoV-2, salah satunya masih dalam tahap sangat awal atau saat jumlah virus di saluran napas masih sedikit.

Selain itu, bisa jadi ada masalah dalam pengumpulan swab. Berbagai jenis pengumpulan swab seperti bagian belakang hidung, tenggorokan, hidung bagian luar - mungkin juga memiliki tingkat akurasi yang berbeda. Hal lainnya, mungkin ada masalah saat distribusi swab ke laboratorium.

Jadi lebih baik jika sudah bepergian ke luar kota atau pernah swab untuk isolasi mandiri dulu guna memastikan diri aman dari virus Corona. (*)