Antisipasi dan Adaptasi Pembangunan Pertanian dan Perkebunan di Kehidupan New Normal, Ini Kata Dewan Sintang


WARTASINTANG.COM - Indonesia harus bersiap menghadapi new normal. Pandemi Covid-19 mengisyaratkan kerapuhan sistem pangan terutama rantai distribusi. Guncangan disrupsi Covid-19 pada sektor pertanian menyebabkan berbagai bisnis pertanian (agribisnis) harus beradaptasi.

Dan menurut Bupati Sintang, seperti yang disampaikannya di akun instagramnya, Jarot Winarno mengatakan sektor pertanian dan perkebunan adalah jalan pemulihan kesehatan dan ekonomi Sintang.

Dan untuk itu perlu perubahan perilaku untuk menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi saat ini. Perubahan perilaku untuk menjalani hidup normal seusai pandemi, apa saja yang perlu dilakukan?

Terkait hal ini Anggota DPRD Sintang, Zulherman mengatakan bahwa hal ini merupakan strategi dasar untuk bertahan dalam masa pandemi. 

Diwawancarai melalui telpon, Kamis (28/5/2020), Politisi Partai Nasdem itu memberikan beberapa catatan terkait proses implementasi optimalisasi sektor pertanian dan perkebunan di Sintang.

“Pada prinsipnya, kita sangat setuju dan mendukung penuh hal yang dihimbau oleh pak Bupati Sintang itu. Optimalisasi pada bidang pertanian dan perkebunan akan membawa kita pada persediaan pangan yang cukup dan hasil perkebunan yang bernilai ekonomis akan membantu mengatasi masalah ekonomi kita khususnya di kampung-kampung,” kata Zulherman. 

“Dibutuhkan strategi tepat untuk mengatasi masalah ketahanan pangan dan sistem persediaan pangan, karena ketahanan pangan dari sisi ketersediaan, keterjangkauan/akses dan konsumsi pangan harus tetap terjamin. Optimalisasi pada bidang pertanian dan perkebunan dapat fokus pada perubahan penyediaan sarana produksi di hulu, penyediaan tenaga kerja dan sarana pendukung sampai penanganan komoditas pertanian di hilir. Masalah  pertanian pada sektor hilir yang biasa dikenal pasca panen. Olahan makanan, teknologi pangan dan gizi, higienisasi, pengemasan, hingga persoalan tata niaga,” tambahnya lagi.

Anggota komisi D DPRD Sintang itu juga mengingatkan masalah sektor pertanian dan perkebunan yang ada di Sintang. Menurut Zulherman, hal ini perlu diperhatikan pula oleh para pelaku dan pengampu kebijakan yang ada di Sintang.

“Persoalan di semua sektor pertanian masih bermasalah dimulai dari persoalan hulu, yakni masalah alih fungsi lahan pertanian sehingga komponen dasar produksi pertanian semakin sulit. Selain itu, di sektor perkebunan perlu diupayakan harga komoditas karet dan sawituntuk dapat dinaikan sehingga bisa membantu ekonomi para petani secara signifikan,” ungkap Zulherman lagi. 

“Kita harapkan hal ini bisa kita atasi bersama sehingga hasil dari sektor pertanian dan perkebunan di Sintang akan benar-benar menjadi tali penyelamat untuk hidup new normal bersama Covid-19 ini,” imbuhnya. (*)