Antisipasi Konflik Sosial Akibat Corona, Bupati Sintang Pimpin Rapat Tim Terpadu



WARTASINTANG.COM - Virus Corona telah menjadi pandemi global. Di Indonesia jumlah pasien positif terinfeksi COVID-19, per Jumat (3/4) mencapai 1.986 kasus. Dari jumlah itu korban meninggal mencapai 181 jiwa dan angka yang sembuh 134 orang.

Sementara di Kabupaten Sintang, berdasarkan informasi yang dipublikasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, hingga Jumat ada 300 ODP, 0 PDP, dan 0 Kasus Positif.

Terkait PDP Kasus 02 yang sedang di rawat di RSUD Sintang tidak dimasukan ke dalam list PDP karena pasien tersebut bukan berasal dari Kabupaten Sintang. Kondisi pasien hingga saat ini kondisi membaik, tidak ada keluhan dan masih dalam ruang perawatan isolasi RSUD Ade M Djoen.

Walaupun kondisi Sintang masih zona hijau penyebaran Virus Corona, Bupati Sintang mengambil langkah antisipasi terciptanya konflik sosial akibat merebaknya virus ini. 

Bupati sintang Jarot Winarno memimpin langsung Rapat Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial di Kabupaten Sintang, di Balai Praja, Jum'at (03/04/2020).

Pemkab Sintang mengambil langkah ini guna mengantisipasi kemungkinan munculnya konflik sosial akibat penyebaran Virus Corona yang sedemikian pesat ini. Tim Penanganan Konflik Sosial di bentuk berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor  7  tahun 2016 tentang pelaksanaan koordinasi PKS  Kabupaten Sintang,

Adapun tugas dan wewenang tim terpadu ini untuk menjaga stabilitas keamanan dan ketenteraman serta ketertiban sosial di masyarakat,

Bupati Sintang menyampaikan bahwa sampai saat ini Kabupaten Sintang masih aman. Tetapi langkah antisipasi ini tetap dibutuhkan guna mencegah munculnya riak-riak kecil dalam masyarakat.

"Sekarang masyarakat sedang dihadapkan pada shock kesehatan, shock ekonomi, dan shock sosial akibat wabah COVID -19 ini. Sehingga sangat mudah terjadi konflik sosial di masyarakat," ujar Jarot Winarno.

Menurut Jarot Winarno jangan tunggu muncul konflik baru bertindak, karena itu sudah terlambat. Walau Sintang masih aman, langkah antisipasi ini tetap penting guna meredam kemungkinan munculnya berbagai konflik akibat penyebaran virus Corona. (*)