Hal inilah yang diungkapkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Derah (DPRD) Kabupaten Sintang Jeffray Edward. Ia mengatakan, dampak dari kabut asap merugikan semua pihak. Menurutnya, larangan membuka ladang dengan cara membakar yang biasa dilakukan masyarakat adat harusnya diikuti dengan solusi dari pemerintah.
“Pengolaan pertanian harus ada inovasi yang diberikan oleh pemerintah. Dan harapan kami juga, pemerintah memberikan pembinaan kepada masyarakat, bagaimana bertani yang tidak beresiko tinggi seperti karhutla ini,” pinta Jeffray.
Pengelolaan pertanian yang baik tidak dengan membakar menurut Jeffray penting diberikan oleh masyarakat. Upaya pemerintah seperti membuat cetak sawah yang melibatkan TNI dipandang positif. Namun, Jeffray mengingatkan agar cetak sawah yang sudah dibuat bisa dimanfaatkan.
“Pemerintah juga bersama TNI, cetak sawah. Sampai hari ini (cetak sawah) masih ada beberapa tempat di daerah yang belum ter-follow up baik. Ini tugas semua orang, baik TNI yang membantu pemerintah mencetak sawah dari pertanian juga berikan pembinaan bagaimana masalah pertanian ini,” tukasnya. (red/fm)
