Potensi Bencana Alam di Tengah Pandemi, DPRD Sintang Minta Pemda Siaga


WARTASINTANG.COM - Memasuki masa penghujung tahun potensi bencana alam wajib menjadi perhatian bersama. Hal ini dikarenakan secara geologis dan hidrologis, Indonesia rawan akan bencana yang disebabkan curah hujan tinggi seperti banjir bandang, longsor, angin kencang, hingga puting beliung. 

Potensi bencana alam akibat curah hujan yang tinggi juga berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Sintang. 

Menurut ramalan BMKG bulan November & Desember nanti di Kalimantan Barat terjadi intensitas curah hujan cukup tinggi. 

Terkait hal ini Aggota DPRD Sintang Hikman Sudirman menghimbau semua pihak waspada dan berjaga-jaga untuk berbagai kemungkinan yang bisa saja terjadi.

"Kami Ingatkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana-bencana tersebut," kata Sudirman kepada awak media kami, Jumat (23/10).

Hal ini menjadi krusial karena potensi bencana alam ini terjadi di tengah masa pandemi Covid-19.

" Kita harus mengantisipasi dan sigap dalam penanganan bencana alam di Sintang pada masa Pandemi Covid-19. Haruslah dikerjakan dengan bijak jangan sampai karena pandemi kita lupa untuk melakukan siaga bencana, apalagi saat ini kondisi alam kita sudah tidak menentu," ujarnya kembali.

Hikman Sudirman mengatakan bahwa berdasarkan data yang dihimpun oleh BMKG akan terjadi peningkatan akumulasi curah hujan tinggi yang terjadi di Kalimantan Barat. 

"Dampaknya adalah bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang, angin puting beliung, gempa bumi dan tsunami, untuk itu kita wajib waspada dan siaga tentunya," lanjut Sudirman.

Politisi dari Partai Demokrat ini mengharapkan pemerintah daerah sigap dan selalu memberikan informasi dan edukasi terkait potensi terjadinya bencana alam di penghujung tahun ini.

"Kita berharap kesiapan personil maupun peralatan penanganan dan penanggulangan bencana harus selalu siap, sehingga pada saat terjadi bencana sehingga semua elemen yang bertanggung jawab dalam penanganan bencana dapat langsung bergerak sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan. Jadi tidak ada kata terlambat untuk penanganan suatu bencana yang terjadi di tengah masyarakat," ucapnya. (Ms)