Paroki Kristus Raja Katedral Sintang Tiadakan Misa, Lim Hie Soen : Gereja Mendukung Kebijakan Pemerintah Supaya Pandemi Ini Segera Berakhir

 

WARTASINTANG.COM -  Penyebaran virus Corona di Kabupaten Sintang mengalami tingkat peningkatan yang cukup tajam. Hal ini membuat beberapa pihak menghentikan kegiatan mereka.

Salah satunya dilakukan oleh Paroki Kristus Raja Katedral Sintang yang menutup sementara Ibadah Misa di Gereja Katedral Sintang dan Gereja Stasi  untuk pelaksanaan baik Misa Mingguan maupun Misa Harian, mulai 17 Oktober 2020. 

Terkait hal ini Lim Hie Soen, Politisi dari Partai Hanura mendukung kebijakan gereja yang meniadakan Misa guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sintang.

"Gereja meniadakan Misa guna mendukung kebijakan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran virus Corona dengan harapan biar bencana non-alam ini bisa segera berakhir, " ujar Lim Hie Soen kepada awak media kami melalui pesan WhatsApp, Minggu (18/10).

"Untuk sementara saya biasanya juga mengikuti ibadah secara live streaming. Ya, untuk sementara waktu sampai pandemi ini selesai," ujarnya kembali.

Sebagai informasi penutupan ibadah misa diumumkan langsung melalui surat edaran nomor: 019/PARKAT.A/SE./X/2020 pada hari Sabut, 17 Oktober 2020. 

Keputusan itu setelah menerima masukan dari beberapa tokoh umat dan pihak pemerintah serta rapat terbatas DPP Harian. 

Dalam surat edaran itu juga dijelaskan untuk Misa Requiem untuk jenazah bukan COVID-19 dan perkawinan yang sudah terjadwal tetap bisa dilaksanakan. 

Untuk doa/peringatan arwah, hari ulang tahun, HUT perkawinan, kehamilan, untuk orang sakit, diintensikan dalam misa pribadi pastor. 

Sedangkan untuk pemberkatan pertunangan yang sudah terjadwal, dapat dilaksanakan dengan jumlah umat/keluarga terbatas.

Untuk pendaftaran baptis bayi dan komuni pertama tetap dapat dilaksanakan, namun kegiatan pembelajaran dan pelaksanaannya, menunggu saat memungkinkan. 

Untuk persembahan mingguan tetap dilakukan dan dimasukan pada kotak persembahan yang tersedia di kantor paroki atau dikoordinir oleh ketua lingkungan. 

Dan harapannya masyarakat secara umum juga dapat mendukung pemerintah dalam memerangi Corona dengan menjalankan pola hidup sehat, memakai masker, selalu mencuci tangan, dan menghindari keramaian jika tidak diperlukan. (*)