WARTASINTANG.COM - Daerah perbatasan Indonesia - Malaysia menjadi daerah yang rawan dan harus menjadi perhatian pemerintah kabupaten dikarenakan adanya TKI yang datang dari Malaysia.
Harus diperhatikan dikarenakan para TKI baru kembali dari daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjadi keprihatinan karena para tenaga medis yang ada di daerah perbatasan tidak memiliki Alat Pelindung Diri (APD) sesuai ketentuan medis ketika berinteraksi dengan para TKI.
Keadaan ini diunggah oleh akun Facebook Andrew Herzog yang menggambarkan seorang petugas puskesmas tengah memberikan penyuluhan kepada dua orang TKI yang bekerja di Malaysia tanpa menggunakan APD. Keduanya masing-masing berasal dari Lombok (NTB) dan Bone (Sulsel) yang pulang melalui Desa Jasa, Kecamatan Kayan Hulu.
Harus diperhatikan dikarenakan para TKI baru kembali dari daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjadi keprihatinan karena para tenaga medis yang ada di daerah perbatasan tidak memiliki Alat Pelindung Diri (APD) sesuai ketentuan medis ketika berinteraksi dengan para TKI.
Keadaan ini diunggah oleh akun Facebook Andrew Herzog yang menggambarkan seorang petugas puskesmas tengah memberikan penyuluhan kepada dua orang TKI yang bekerja di Malaysia tanpa menggunakan APD. Keduanya masing-masing berasal dari Lombok (NTB) dan Bone (Sulsel) yang pulang melalui Desa Jasa, Kecamatan Kayan Hulu.
Terkait hal ini Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Sintang, Heri Jambri merasa prihatin dengan petugas medis yang berada di garda terdepan NKRI dalam menangani wabah covid-19. Hal ini disampaikan Heri Jambri, karena berdasarkan laporan yang dirinya terima, belum ada bantuan APD untuk para petugas medis di Puskesmas.
Keprihatinan tersebut terkait dengan kondisi petugas medis yang jauh dari kata aman untuk perlindungan dari covid-19.
"Mereka (petugas medis) disana tidak menggunakan APD dan hanya bermodalkan masker mendatangi warga dan memberi penyuluhan soal covid-19 kepada masyarakat, padahal mereka orang yang berada di garda terdepan," kata Heri Jambri.
Heri Jambri mengatakan, APD sangat penting bagi para tenaga medis, terutama tenaga medis yang bekerja di puskesmas perbatasan guna penanganan corona COVID-19.
Dia menegaskan jangan sampai tenaga medis yang sudah berjuang untuk melayani dan merawat pasien justru ikut tertular virus tersebut.
"Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa data Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Sintang semakin meningkat. Hal ini perlu diantisipasi oleh Pemerintah kabupaten untuk segera memenuhi kebutuhan para tenaga medis, khususnya yang berada diperbatasan," kata Politisi Partai Hanura. (*)