Bulog Sintang Tunggu Kiriman Gula Pasir Sebanyak 25 Ton dari Kanwil Provinsi


WARTASINTANG.COM - Harga gula pasir di Kota Sintang mulai naik mencapai Rp.20 ribu/kilogram bahkan ada yang sampai Rp.22ribu/kilogram dari sebelumnya di kisaran Rp.14ribu/kilogram.

Sesuai dengan hukum ekonomi yang mengatakan ketika permintaan banyak dan persediaan kurang maka barang itu akan mengalami kenaikan harga, itulah yang terjadi dengan gula pasir saat ini.

Hal ini sudah pernah disampaikan oleh Wakil Bupati Sintang ketika melakukan pemantauan harga sembako di pasar Sintang. Stok gula memang berkurang dan itu harus diwaspadai.

"Hanya stok gula pasir yang berkurang dan harus diwaspadai karena di khawatirkan permintaan tak sebanding dengan persediaan, sehingga terjadi lonjakan harga. Ini disebabkan keterbatasan jumlah barang import yang masuk, karena kondisi COVID-19 saat ini. Mudah-mudahan  produksi lokal Indonesia seperti gula pasir bisa mencukupi kebutuhan kita, sedangkan stok dan harga barang lainnya masih relatif stabil," kata Askiman menjelaskan.

Ketika dikonfirmasi pihak Perum Bulog Sub-Drive Sintang mengenai hal ini, Fendi Kurniawan mengatakan pihaknya saat ini tengah menunggu pengiriman gula sebanyak 25 ton dari Kanwil Bulog di Provinsi Kalbar.

“Gula sementara kita masih menunggu pengiriman dari Kanwil kami di Kalbar. Dua minggu ke depan rencananya baru masuk. Pengiriman 25 ton provinsi,” ungkap Fendi.

Menurut Fendi, baru setelah ada kejadian dampak Virus COVID-19 Bulog baru mendapatkan penugasan untuk distribusi gula. Jadi untuk sementara stok gula pasir di Bulog masih kosong.

Yang paling kasihan adalah masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan Sintang-Malaysia. Saat ini harga gula pasir sudah mencapai harga Rp.25ribu/kilogram sejak distopnya daerah perbatasan untuk mencegah penularan virus ini.

Untuk itu ketika 25 ton gula pasir dari Kanwil Provinsi sampai di Sintang maka akan dilakukan operasi pasar bekerjasama dengan Pemkab Sintang guna menekan harga di pasar. (*)