Pemkab Sintang Gelar Upacara Peringati Hari Kesaktian Pancasila

WARTASINTANG.COM - Hari Kesaktian Pancasila adalah hari nasional di Indonesia. Ini terjadi setelah Peristiwa Gerakan 30 September yang lebih dikenal sebagai G30SPKI, yaitu insiden dimana Partai Komunis Indonesia menginginkan Indonesia menjadi negara Komunis yang tentu saja bertentangan dengan Ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.

Dimana diketahui pada peristiwa G30SPKI, enam jenderal serta beberapa orang lainnya dibantai oleh Partai Komunis Indonesia. Gejolak yang timbul akibat G30SPKI sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia, sehingga dinamakan Hari Kesaktian Pancasila.

Terkait hal itu, Pemerintah Kabupaten Sintang melaksanakan upacara untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila pada Selasa, 1 Oktober 2019 di Halaman Kantor Bupati Sintang.

Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH bertindak sebagai Inspektur Upacara dan dihadiri oleh Forkopimda, TNI, Polri, Damkar, Mahasiswa, Pelajar, Ibu-Ibu Darma Wanita, Kepala Organisasi Perangkat Daerah dan PNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.

Bupati Sintang dalam amanatnya menyampaikan bahwa setiap tanggal 1 Oktober kita senantiasa memperingati Hari Kesaktian Pancasila.

“Suatu moment bersejarah bangsa, dimana terjadi peristiwa yang menandakan bahwa upaya mengantikan Ideologi Pancasila pada akhirnya selalu gagal, sehingga kita tetap memiliki Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa,” ujar Bupati Sintang.

Tema nasional yang diusung tahun ini adalah: “Pancasila sebagai dasar penguatan karakter bangsa menuju indonesia maju dan bahagia.”

”Melalui tema ini, kita dituntut mampu memahami dan mengamalkan Pancasila melalui upaya yang terpadu dan terus menerus, agar lahir sosok karakter bangsa yang mampu menghadirkan ke-Indonesia-an maju dan sekaligus bahagia,”papar Jarot Winarno.

Jarot juga memaparkan ada banyak tantangan di era disrupsi ini. Selain permasalahan individualisme dan industrialisasi yang menguat, primordialisme dan fanatisme sempit agama juga menjadi ancaman serius bagi NKRI.Ditambah lagi kelompok usia produktif yang terjebak dalam pengangguran terbuka dan derajat kedalaman kemiskinan kronis. Semua ini bisa saja mengikis kekuatan karakter anak bangsa menjadi lemah, mudah menyerah, ambil jalan pintas dan putus asa. Disinilah tantangan berat bagi kita yang memimpikan terciptanya sosok ke-Indonesia-an yang maju dan bahagia.

”Solusinya tiada lain kita tetap teguh memegang nilai-nilai Pancasila yang membentuk karakter tangguh anak bangsa. Kita harus pastikan nilai-nilai Pancasila dapat terus diterima, dicerna, resapi dan diaktualisasikan di seluruh sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.”ungkap Jarot.

“Mari kita terus memahami, menjaga, merawat dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa dan jati diri bangsa kita,” pesan Bupati Sintang mengakhiri amanatnya.(*)