Jarot Winarno Panen Padi Merah dan Hitam di Desa Pengkadan Sungai Rupa

WARTASINTANG.COM - Bagi petani musim panen adalah hal yang paling menyenangkan. Dan sebaliknya gagal panen adalah yang paling tidak diinginkan. Jadi seolah ada sukacita ketika musim panen tiba dan panennya berhasil.

Dan kegembiraan itu dirasakan oleh para petani dan juga oleh Bupati Jarot Winarno yang ikut dalam acara panen perdana lahan sawah seluas 40 hektar milik kelompok tani Leboi Mekar di Desa Pengkadan Sungai Rupa, Kecamatan Dedai. Adapun varietas padi yang di panen di lahan seluas 40 hektar tersebut yakni padi hitam, padi merah, padi ciherang dan padi lokal dengan musim tanam sejak November 2018 lalu. Didalam kegiatan tersebut Jarot Winarno juga melakukan dialog bersama masyarakat (2/4/19).

Selain Bupati Sintang hadir juga Staff Ahli Bupati Sintang Bidang Politik dan Pemerintahan Syarifuddin, Kadistanbun Kabupaten Sintang Veronica Ancili, Kadis Perindagkop dan UKM Kabupaten Sintang Sudirman, Penyuluh Pertanian, Kelompok Tani Leboi Mekar dan pihak terkait lainnya dalam acara panen perdana ini.

Menurut Jarot permasalahan pertanian kita adalah kurangnya luas lahan untuk pertanian. Dengan luas daerah hampir seluas Provinsi Jawa Barat lahan padi sawah yang ada hanya 7700 hektar.

“Sudah agak kurang luas belum semuanya bisa panen 2 sampai 3 kali setahun, kita hanya rata-rata cuman panen satu kali setahun, karena kurang sering ditanam dan ditambah lagi sekali panen hanya 2 sampai 3 ton saja perhektarnya, kalau di Jawa sekali panen 5 sampai 6 ton per hektar”, kata Jarot.

Namun demikian, Jarot meyakini hasil panen padi kelompok tani Leboi Mekar ini sangat berkualitas terlebih terlebih padi beras hitam banyak di cari orang, sama hal juga dengan padi beras merah yang cukup laku jual di pasaran. Untuk itu dirinya berharap varietas padi baik itu beras hitam bisa menjadi unggulan kelompok tani Leboi Mekar Pengkadan Sungai Rupa ini.

“Coba di packing yang bagus, misalnya dikasi merek Leboi Mekar Kaki Bukit Natai, karena yang di Tawangsari itu beras Tawangsari Kaki Bukit Kujau laku harganya Rp12.000/bungkusan nya 10 kilo itu saja laku di Sintang”, jelasnya.

Dan dalam kesempatan ini Jarot meminta penyuluh pertanian di Kecamatan Dedai dan Disperindakop Kabupaten Sintang harus mendampingi agar hasil dari kelompok tani Leboi Mekar bisa maksimal baik dari segi pembinaan maupun masalah marketingnya nanti.

“Kita tambah luas tanamnya, coba-coba sering di tanam, lalu metode pemupukannya mesti baik dan harus lebih produktif”, tutup Jarot. (*)