Pendidikan Deteksi Hoax, Kurniawan : Hoax Adalah Common Enemy Yang Harus Di Lawan Bersama

WARTASINTANG.COM - Berita palsu atau berita bohong atau hoaks (bahasa Inggris: hoax) adalah informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya. Dan berita bohong ini bisa menjadi masalah besar bahkan merusak keutuhan berbangsa dan bernegara. Sebab itulah butuh pendidikan deteksi hoax.

Dan Pemerintah Kabupaten Sintang melalui Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang Kurniawan,S.Sos.M.Si membuka kegiatan pendidikan deteksi Hoax dan Kampanye Publik Anti Hoax yang di laksanakan Ikatan Jurnalis Sintang (IJS) dengan menghadirkan narasumber dari Hoax Crisis Center (HCC) Kalbar yakni Oscya Ade Cp dan Ramses Tobing, di Aula Diskominfo Kabupaten Sintang, Sabtu (30/3/19).

Dalam kegiatan ini hadir juga Kasdim 1205/Sintang Mayor Inf Supriyono, Kabag Ops Polres Sintang Kompol Koster Pasaribu, Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Sintang Syahroni dan Jaksa Funsional pada Bidang Datun Kejari Sintang M. Fauzi Rahmat.

Mewakili Bupati Jarot, Kurniawan mengatakan Pemerintah Kabupaten Sintang sangat mengapresiasi dan menyambut baik terselenggaranya kegitan pendidikan deteksi hoax yang juga di lanjut dengan Kampanye Public Anti Hoax, karena hoax itu sudah di pahami sebagai common enemy atau musuh bersama bangsa dan apa yang di lakasankan Ikatan Jurnalis Sintang (IJS) ini adalah sebagai terobosan yang sangat baik dan patut di dukung oleh semua karena memberikan sebuah tawaran forum yang baik yakni melakukan pendididikan deteksi hoax.

“Hoax itu berasal dari kata hocus yang artinya menipu secara etimologi, tindakan-tindakan orang yang ingin menipu itu dinamakan hoax, tapi secara terminology hoax itu adalah memanipulasi kognisi seseorang atau sekelompok orang, agar orang tergiring untuk menerima sebuah data dan informasi sehingga informasi itu di telan mentah-mentah tanpa adanya klarifikasi”, jelas Kurniawan.

Menurut Kurniawan hoax adalah musuh bersama. Menjadi musuh bersama karena hoax itu sangat berbahaya. “Hoax itu bisa menimbulkan efek negative yang berlipat-lipat, seperti bisa membunuh karakter dan reputasi seseorang, kemudian hoax ini sangat efektif membuat konflik sosial, hoax juga akan memecah belah persatuan dan kesatuan dan hoax juga sangat efektif menggangu dan merusak produktivitas masyarakat Indonesia sebagai sebuah Bangsa.,” ujarnya.

Sebab itulah pendidikan dini hoax itu sangat  impratif, positif dan konstruktif.

Dan harapannya setelah kegiatan ini para peserta seminar bisa menjadi agen anti hoax di daerahnya masing-masing. Karena berita bohong atau hoax harus kita lawan bersama dan itu tidak boleh berkembang biak di kota Sintang. (*)